Pecatur Papan Atas Dunia

GM Gukesh Dommaraju

Gukesh Dommaraju
Photo: Maria Emelianova
Nama lengkap
Gukesh Dommaraju
Lahir
May 29, 2006 (umur 18)‎
Tempat lahir
Chennai, Tamil Nadu, India
Federasi
India
Profil

Rating

Bio

Nama Dommaraju adalah sebuah nama patronimik, dan pemain ini dapat dipanggil dengan nama Gukesh.

GM Gukesh Dommaraju, seorang anak berbakat dari India, telah mencatatkan namanya sebagai grandmaster termuda kedua dalam sejarah. Dia baru-baru ini berhasil memenangkan Turnamen Kandidat FIDE 2024 dengan skor 9/14, yang membawanya menjadi penantang di Kejuaraan Dunia FIDE 2024.

Gukesh mencatatkan prestasi sebagai pemenang Turnamen Kandidat termuda (usia 17 tahun) dan akan menjadi penantang Kejuaraan Dunia termuda dalam sejarah (usia 18 tahun). Jika Gukesh berhasil mengalahkan GM Ding Liren dalam Kejuaraan Dunia, dia akan menjadi Juara Dunia Klasik termuda yang pernah ada.

Gukesh adalah salah satu talenta catur terbaik India. Dia menjadi Grandmaster pada usia 12 tahun, 7 bulan, dan 17 hari, hampir memecahkan rekor GM Sergey Karjakin dengan selisih hanya 17 hari. Pada Juli 2022, dia mencapai live rating 2700, menjadikannya pemain termuda keempat yang berhasil meraihnya. Pada September 2023, Gukesh berada di peringkat kedelapan dunia dan menjadi pemain nomor satu di India—mengakhiri dominasi GM Viswanathan Anand selama 37 tahun sebagai pemain dengan rating tertinggi di India.

Sebagai pemenang FIDE Circuit 2023, Gukesh berhasil lolos ke Turnamen Kandidat 2024, membuatnya menjadi salah satu peserta termuda dalam persaingan besar menuju Kejuaraan Dunia.

Awal Karier Catur (2013-18)

Gukesh mulai belajar catur saat usianya tujuh tahun. Ini terhitung agak terlambat jika dibandingkan dengan beberapa prodigy atau anak-ajaib lainnya. Sebagai perbandingan, dua sensasi catur terkenal sepanjang masa, yaitu GM Karjakin dan Magnus Carlsen, keduanya mulai belajar pada usia lima tahun. Bahkan ada yang memulai lebih awal dari itu.

Meski begitu, Gukesh yang berasal dari Chennai, India—kota yang sama dengan GM Viswanathan Anand—mengakui bahwa lingkungannya telah berperan besar dalam percepatan perkembangannya. Dia diperkenalkan pada catur oleh sekolahnya, yang merupakan bagian dari grup sekolah Velammal di sekitar Chennai yang telah menghasilkan bakat-bakat seperti GM Murali Karthikeyan, Aravindh Chithambaram dan yang paling terkenal, Praggnanandhaa R. Pelatih pertamanya di sekolah, Mr. Bhaskar, membantu Gukesh memiliki rating-FIDE dalam waktu enam bulan setelah memulai belajar catur.

Dua tahun kemudian, di bawah bimbingan Mr. Vijayanand, Gukesh mencapai kesuksesan di tingkat internasional. Pada Asian School Chess Championships 2015, dia menjadi juara kategori dan juga meraih gelar Candidate Master (CM). Gukesh mencatat prestasi besar pada tahun 2018. Di Asian Youth Chess Championships, dia berhasil meraih lima medali emas: dalam kategori perorangan klasik U-12, perorangan cepat dan kilat U-12, serta kategori beregu cepat dan kilat U-12. Yang lebih signifikan, pada tahun yang sama, Gukesh menjadi Juara Dunia Remaja U-12 dengan perolehan 10/11 poin.

Gukesh at Sharjak Masters 2017
Gukesh di Sharjah Masters 2017. Foto: Maria Emelianova/Chess.com

Pada waktu itu, Gukesh aktif meraih norma IM saat masih berusia 11-tahun. Norma pertamanya dicapai dalam turnamen First Friday di Puchong, Malaysia, pada Oktober 2017, hanya beberapa minggu setelah ia mulai berlatih dengan GM India terkemuka Vishnu Prasanna (yang telah lama menjadi sekondan GM Baskaran Adhiban). Norma IM kedua Gukesh diraih pada Moscow Open tahun 2018. Norma IM ketiga dan terakhir diperoleh Gukesh pada 10 Maret 2018, dengan mencetak skor 7/9 di Cappelle la Grande Open. Dengan demikian, dia menjadi Master Internasional pada usia 11 tahun, sembilan bulan, dan sembilan hari.

Tidak lama setelah itu, Gukesh mulai mengejar impian menjadi grandmaster termuda dalam sejarah. Pada April 2018, setelah memenangkan Kejuaraan Remaja Asia U-12, dia meraih norma GM pertamanya di Bangkok Open. Keberuntungan berpihak padanya ketika ia mengalahkan GM Nigel Short dalam turnamen tersebut karena Short lupa menekan jamnya dalam posisi yang lebih unggul.

Norma GM keduanya diperoleh di acara Orbis 2 GM ketika Gukesh mencetak 7.5/9 poin dan mendapatkan 21 poin rating. Gukesh memiliki kesempatan untuk mendapatkan norma GM terakhirnya di Sunway Sitges Chess Festival pada Desember 2018—yang akan membuatnya menjadi grandmaster termuda dalam sejarah—namun ia hanya berhasil meraih remis dalam pertandingan babak kesembilan yang harus dimenangkan, sehingga melewatkan norma tersebut dengan selisih setengah poin.

Gukesh vs Nigel Short at the Bangkok Open
Gukesh vs. Short di Bangkok Open. Foto: Peter Long/Bangkok Chess Club.

Gukesh mengatakan kepada ESPN “Saya merasa kecewa selama dua hari. Tapi kemudian saya move-on.” Pelatih Gukesh membantu memberinya sudut pandang tentang kegagalan dalam upaya memecahkan rekor tersebut. “Saya mencoba untuk tidak terlalu membebani Gukesh dalam mengejar gelar GM,” kata Prasanna. “Saya selalu mengingatkannya bahwa ini bukanlah pencapaian tertinggi yang pernah ada, dan banyak orang di sekitar kita telah mencapai tujuan yang jauh lebih menantang.”

Grandmaster Termuda Kedua dalam Sejarah (2019)

Pada 15 Januari 2019, Gukesh menjadi Grandmaster catur termuda kedua dalam sejarah setelah meraih norma GM ketiganya di 17th Delhi International Grandmaster Open. Saat itu ia berusia 12 tahun, 7 bulan, dan 17 hari, sehingga Gukesh hanya terpaut 17 hari dari rekor Karjakin.

Gukesh is hugged by AICF CEO and FIDE Vice President Bharat Singh Chauhanafter after winning the game needed for his GM title.
GM Gukesh dipeluk oleh CEO AICF dan Wakil Presiden FIDE Bharat Singh Chauhanafter setelah memenangkan pertandingan yang membawanya meraih gelar GM. Foto: David Llada/Delhi Chess Association.

Prestasi itu memerlukan semacam tur dunia. Mulai dari norma IM pertamanya hingga norma GM ketiganya, Gukesh berpartisipasi dalam 30 turnamen selama 16 bulan. Performa luar biasa ini melibatkan 276 game di 13 negara yang berbeda.

“Hari ini adalah hari yang luar biasa, dan saya sangat senang dan bangga atas pencapaian Gukesh,” ujar Prasanna kepada Chess.com. “Keunggulannya dalam strategi dan pemahaman strategis yang unik menjadikannya istimewa. Kemampuannya untuk memahami dan keinginannya untuk terus belajar akan membawa Gukesh meraih sukses di masa depan.”

Keberhasilan Lainnya dalam Turnamen (2019-22)

Setelah meraih prestasi bersejarahnya sebagai grandmaster termuda kedua sepanjang masa, Gukesh terus menunjukkan performa yang mengesankan dalam turnamen.

Dua bulan setelah meraih gelar tersebut, pada bulan Maret 2019, pemain berusia 13 tahun ini berhasil menempati posisi kedua bersama dalam turnamen 9th HD Bank Open di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Gukesh menyelesaikan turnamen dengan rating performa 2700 dan mencatat 7/9 poin. Dia tertinggal setengah poin di belakang Wang Hao, yang hanya membutuhkan hasil remis di babak terakhir untuk meraih juara pertama.

Gukesh memulai tahun 2020 dengan luar biasa. Dia meraih kemenangan dalam turnamen pertamanya pada bulan Februari di sebuah acara untuk merayakan ulang tahun ke-110 Hillerod Chess Club di Denmark. Meskipun dimulai sebagai unggulan kedua, Gukesh mencatatkan 8/9 poin dan berhasil mengalahkan unggulan pertama, GM asal China, Chongsheng Zeng.

Momentum tersebut berlanjut ke turnamen selanjutnya. Hanya seminggu setelah Hillerod Chess Club, Gukesh meraih hasil gemilang dengan mencatatkan 7.5/9 poin pada Cannes Chess Festival 2020. Dia tidak terkalahkan dan berhasil meraih tempat pertama, dengan rating performa 2667. Gukesh finish setengah poin di depan GM Zeng Chongsheng dan Lamard Guillaume. Turnamen ini menawarkan lebih banyak tantangan bagi Gukesh dibandingkan turnamen sebelumnya, dengan lebih dari 10 GM yang berpartisipasi dalam Cannes Open.

Gukesh juga meraih prestasi luar biasa di Olimpiade Catur FIDE 2022 dengan memenangkan medali perunggu untuk timnya dan medali emas perorangan. Dengan skor individu sembilan poin dari 11 pertandingan, dia mencatat rating performa 2867 di papan satu.

Kandidat dan Penantang Kejuaraan Dunia (2023-24)

Karier junior Gukesh yang gemilang berlanjut pada tahun 2023 dengan kemenangan di Junior Speed Chess Championship. Dalam babak sistem gugur yang diikuti delapan pemain, dia mengalahkan IM Emin Ohanyan, GM Pranav V, dan GM Raunak Sadhwani untuk merebut gelar tersebut. Pada bulan Juli, Gukesh melampaui rating FIDE 2750, menjadikannya pemain termuda yang pernah melakukannya. Prestasinya semakin mengesankan dengan kemenangan di Chennai Masters pada bulan Desember, yang membuatnya berhasil lolos ke Turnamen Kandidat 2024.

Gukesh memasuki Turnamen Kandidat yang dimulai pada 4 April 2024 sebagai salah satu underdog. Namun setelah babak kelima, dia tiba-tiba muncul sebagai salah satu pemimpin bersama. Meskipun mengalami kekalahan dari GM Alireza Firouzja di babak ketujuh, Gukesh tidak terpengaruh dan terus berjuang. Meski demikian, hingga babak ke-11, Gukesh masih belum berhasil kembali ke puncak klasemen. Namun, segalanya berubah dengan dua kemenangan beruntun di babak ke-12 dan ke-13 atas GM Nijat Abasov dan kemudian rematch melawan Firouzja.

Kemenangan atas Firouzja membawa Gukesh menjadi pemimpin tunggal saat memasuki babak terakhir, meskipun hanya unggul setengah poin dari tiga favorit pra-turnamen: GM Hikaru Nakamura, GM Fabiano Caruana, dan pemenang dua Turnamen Kandidat sebelumnya, GM Ian Nepomniachtchi. Situasinya semakin menarik karena keempatnya saling berhadapan: Gukesh melawan Nakamura, sementara Caruana menghadapi Nepomniachtchi.

Kemenangan bagi Gukesh akan mengamankan kemenangan turnamen baginya, sementara kekalahan akan mengeliminasinya dari persaingan. Sementara itu, hasil remis akan memastikan setidaknya babak play-off melawan pemenang pertandingan Caruana vs. Nepomniachtchi... dengan asumsi ada pemenang dalam pertandingan tersebut.

Berjabat tangan dengan Nakamura sebelum pertandingan yang penuh ketegangan. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Dengan bermain sebagai Hitam, Gukesh tidak pernah menghadapi bahaya yang signifikan dan mengarahkan permainan menuju hasil remis. Sementara itu, Caruana melakukan tekanan terhadap Nepomniachtchi, namun ia menghabiskan sebagian besar waktunya setelah langkah ke-30. Pada akhirnya, Caruana melakukan blunder saat situasi waktu yang kritis dan gagal meraih kemenangan.

Ketika Caruana menyadari bahwa dia tidak lagi memiliki peluang, dia menawarkan Nepomniachtchi untuk remis setelah langkah ke-109, dan Nepomniachtchi menerimanya. Dengan hasil tersebut, Gukesh secara resmi menjadi penantang untuk Kejuaraan Dunia. Sekarang, Ding Liren telah menantinya. Itu pasti akan menjadi pertandingan yang sangat dinantikan!

Pemenang turnamen sangat bahagia. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Sekarang dan Masa Depan

Semua faktor kesuksesan telah tersedia bagi Gukesh. Dia berasal dari sekolah terkemuka di India (Sekolah Velammal). Dia mendapatkan pelatihan kelas atas dari Prasanna, serta dukungan penuh dari ayahnya, seorang ahli bedah THT, yang telah dan terus melakukan pengorbanan karier untuk mendampingi putranya dalam turnamen.

Gukesh terus menunjukkan bakat catur yang sensasional. Setelah meraih gelar grandmaster termuda kedua sepanjang masa, dia tetap fokus pada langkah-langkah berikutnya dalam karier caturnya. Kini, dia hanya selangkah lagi untuk mencapai impian tertingginya: menjadi Juara Dunia.

Permainan Terbaik


Pembukaan Terbanyak Dimainkan

Permainan